Mataram, Peteng 60+ FOR EARTH: Bergerak Bersama Untuk Perubahan Featured
Koran Buruh, Mataram. Gerakan global untuk perubahan iklim ,Earth Hour, kembali mengingatkan pentingnya mengubah gaya hidup demi kelestarian bumi. Earth Hour 2016 yang jatuh pada sabtu, 19 maret, pukul 20.30-21.30 waktu setempat, mengajak publik dunia secara serentak untuk berpatisipasi dalam aksi simbolis mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai.
Tema Global Earth Hour tahun ini "Shine A Light on Climate Acion" bermaksud menggalang komitmen publik untuk turut berkontribusi mengatasi perubahan iklim. Seperti di kutip dari Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia, "Kunci untuk menghadapi perubahan iklim adalah terus melakukan perubahan kecil secara bersama-sama," tegasnya. Pemerintah Kota Mataram telah memberikan dukungan untuk event swich off yang jatuh pada hari sabtu,19 Maret 2016,pukul 20.30-21.30 WITA dengan menghimbau SKPD, Camat, dan Lurah untuk mematikan sebagian atau seluruh lampu kantor pada jam tersebut, sekaligus menyoliasasikan gerakan Earth Hour kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
Beberapa ikon kota juga dipastikan akan ikut gelap pada jam tersebut. Malam selebrasi Earth Hour 2016 yang akan digelar di depan pandopo Walikota Mataram akan dimeriahkan oleh atraksi seni dan budaya, aksi komunitas, dan penampilan musisi lokal. Utamanya, akan ada penyampaian pemerintahan kota Mataram tentang issu lingkungan. Peserta yang datang dapat secara terbuka berdialog dengan para pemangku kebijakan yang hadir pada acara tersebut.
"Momen selebrasi bukan hanya sekedar perayaan, namun juga membuka ruang bagi publik untuk turut menyatakan komitmen dalam mendukung berbagai aksi positif untuk lingkungan,"jelas Artha, koordinator kota EH Mataram. Tercatat puluhan komunitas, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang menyatakan kehadirannya untuk memeriahkan malam selebrasi Earth Hour. Kepala BLH kota Mataram, H.M Saleh berharap gerakan Earth Hour dapat menjadi gaya hidup masyarakat.
"Saat ini hemat energi belum menjadi gaya hidup warga kota. Keberadaan Earth Hour dengan misi kampanye penghemat energi bisa mendorong masyarakat untuk melakukan itu," harapnya Momem ini juga dimanfaatkan oleh EH Mataram untuk menggalang komitmen #MataramBebasSampah dengan meminta dukungan publik. Peserta yang datang di malam selebrasi akan dipersilakan untuk membubuhkan tanda tangan (sign) yang menjadi simbol komitmen untuk lebih bijak dalam mengelola sampah. Dengan tegar #MataramBebasSampah Eart Hour Mataram kedepanya akan bergerak menyoliasasikan hal-hal sederhana yang dapat dilakukan masyarakat kota untuk menangani sampah secara mandiri.
"Pemerintah kota Mataram sudah sejak awal berkomitmen untuk masalah penanganan sampah. BLH sendiri manjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat, melalui program LISAN, misalnya, mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar dan ramah lingkungan," tegas H.M. Saleh. Semangat yang diusung gerakan Earth Hour tentunya tidak berhenti pada perayaan sementara. Tidak cukup dengan simbolisasi mematikan lampu dan peralatan elektronik selama 60 menit saja, namun dilanjutkan dengan berbagai aksi positif sebagai kontribusi manusia terhadap kelestarian bumi.(Ach.S/KJ)