Semarang | Kenormalan baru segera terwujud menjadi harapan bagi sebagian besar buruh agar geliat industri dan ekonomi kembali bergerak. Sekalipun seringkali muncul konflik antara manajemen dan buruh dalam kepentingan maupun hak, namun dalam situasi pandemik ini mestinya buruh dan pengusaha memiliki cara pandang yang sama terhadap pandemik ini.
Seperti pada pagi ini (17/6), puluhan buruh SP KEP KSPI Kota Semarang kembali menggelar sosialisasi protokol kesehatan di pintu masuk Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang, kegiatan tersebut mendapatkan pengawalan dari anggota Kepolisian dan Satuan Pengamanan Kawasan, para pegiat gerakan buruh mengingatkan pekerja yang tidak mematuhi protokol kesehatan khususnya pemakaian masker.
"Sebagaimana diketahui, pintu masuk kawasan ini merupakan pintu masuk juga bagi Kota Semarang. Kita ingin melepaskan Kota Semarang dari zona merah untuk kemudian memberlakukan kenormalan baru," kata Wakil Ketua DPC FSP KEP KSPI Kota Semarang, Subur Wijaya Hadi.
Oleh karena itu, lanjut Subur, kami memberikan sumbangsih dengan mengadakan sosialisasi protokol kesehatan. "Kami minta kepada pekerja yang kedapatan tidak mengenakan masker untuk berhenti dan kami sosialisasikan pentingnya berjuang bersama melawan corona.
Masker yang dibagi tersebut merupakan bantuan dari Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, Wali Kota Semarang dan Ketua Komisi D DPRD Jateng.
Disisi lain, Ketua DPD SP KEP KSPI Jawa Tengah, Ahmad Zainudin, menegaskan bahwa buruh turut bertanggung jawab agar kawasan industri tidak menjadi klaster Covid-19.
"Memastikan tidak adanya penyebaran Covid-19 adalah menjadi tanggung jawab bersama pelaku usaha, pekerja, lingkungan sekitar, dan pemerintahan. Oleh karenanya kita bantu Gubernur dan Wali Kota Semarang memutus penyebaran Covid-19," imbuh Zainudin.
Zainudin menambahkan, ke depan buruh akan mensosialisasikan pengenaan sarung tangan bagi pekerja dan pedagang kaki lima khususnya.
"Saat ini kami sedang menjagi kemungkinan kerja sama dengan salah satu perusahaan dalam pembuatan sarung tangan yang murah, kuat dan aman", pungkas Zainudin.
Dari speaker yang dipasang di motor roda tiga, Ketua PUK SP KEP PT. Randugarut Plastic Indonesia, Susilo, terus memberikan arahan pentingnya pemakaian masker, jaga jarak fisik, cuci tangan pakai sabun dan menahan diri berkerumun. "Mohon yang belum memakai masker, silakan menepi dan ada kawan-kawan yang akan memberikan masker. Sayangi diri kalian!", teriak Susilo.
Setelah mengadakan sosialisasi protokol kesehatan di pintu masuk, pegiat buruh melanjutkan kegiatan sosialisasi di dalam kawasan. Kegiatan berakhir jam 10.00 WIB untuk evaluasi dan rencana tindak lanjut.[Reed]