Koran Buruh Jakarta | Mahasiswa yang terhimpun dalam Persadaan Mahasiswa Sumatera Utara, senin (16/04) menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Dalam Negeri. Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa menderita agar Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, kebijakan yang berlaku untuk Pilkades.
Yakub Batubara, Koordinator Persadaan Mahasiswa Sumatera Utara, dalam orasinya mengatakan, memberi mereka Kemendagri untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Sumatera Utara, yang terkait dengan intervensi Pemda Tapanuli Selatan, yang dapat diikuti oleh proses kepemasi Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Kami meminta agar, Mendagri segera mengevaluasi dan menganulir kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemilu, yang dapat diintervensi oleh para SKPD di Pemda Tapanuli Selatan," kata Batubara, dalam orasinya.
Seperti halnya, dalam penyampaian aspirasi itu, pihak Kementerian Dalam Negeri saling membantu, dan menyambut dan aspirasi masyarakat Sumatera Utara, dengan detail Press release yang menjadi, bahan penelitian mahasiswa Sumatera Utara, yang berhubungan dengan Pilkades yang terjadi di kabupaten Tapanuli Selatan.
"Ini kami terima press releasenya, dan teman-teman mahasiswa pun yang berorasi kami perkenankan, lagi-lagi ini kami sampaikan ke atasan kami," kata salah satu pegawai lingkungan Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta Pusat.
Aksi unjuk rasa mahasiswa Sumatera Utara itu, berlangsung siang. Pantauan Jurnalis di lokasi, unjuk rasa mahasiswa yang dimulai sekitar pukul 13.00 wib di depan kantor Kementerian Dalam Negeri.
Dalam unjuk rasa itu, puluhan mahasiswa Sumatera Utara itu, dijaga ketat oleh banyak aparat kepolisian didepan Gedung Kementerian Dalam Negeri. (Haji Merah).