KBR. Jakarta - Kisah Asmara Muda mudi Masyarakat Karo Tahun 1960an yang masih kental dengan budaya lokal di Kabupaten Karo. Kearifan lokal yang masih kental dengan norma budaya, gaya pacaran masa itu kini di di angkat ke layar lebar Filem durasi 2 Jam ini di angkat dari Kisah Penulis buku M Tempel Tarigan berjudul "Jandi La Surung".
Marta Ulina Tarigan Producer, dengan menonton filem ini mengharapkan generasi muda karo, gaya pacaran era 60an itu masih bisa perbandingan bagaimana masih menjaga norma adat istiadat. Saat launcing perdana 23/3/19 di Mike Holiday Hotel penonton membludak hingga 2000an orang dari 1200an undangan, antusias masyarakat begitu besar, ujarnya.
Ori Sembirng Alumni Perfileman dari Jogja Sutradara, ini merupakan kisah nyata masa itu, kenalan muda mudi di desa, sudah berjanji tapi begitu kuliah di Kota menikah dengan gadis lain.Proses Syuting memakan waktu 8 bulan, di daerah Deli Serdang.
Pencarian pemain di lakuan open casting, bahasa dan dialeg masa itu juga di kita sesuaikan di eranya. pemain muda , bagaiman bahasa karena pemain ini banyak back groungnya umum bukan dari filem. Saat saya baca Novel Jandi La Surung menarik, ada nilai budaya, saya tergerak akhirnya kita konsultasi dengan sumber, bolak balik juga ke Jakarta karna alat kita sewa dari di Sana kita terbatas.
Garapan ini mulai 4 April 2018 tahun lalu, ujarnya Pesan yang di sampaikan mengingatkan era milinial budaya karo masa lalu, pemutaran dan launcing di Jakarta 3 sesi tampak Penonton puas dan membanjiri area Gedung Usmar Ismail, tiket terjual habis antusias masyarakat Karo Se Jabodetabek mendapat Respon positif dengan filem ini, terbukti saat sesi wawancara dengan KBR dan tatap muka dengan Pemain bergembira.
Semua Kursi sudah full, tiket ludes dan masih banyak saja yang datang, meski hanya sekedar ingin tahu ujar, Petrus Barus Panitia Nobar di Gedung Usmar Ismai Kuningan Jakarta Pusat, Sabtu 23/3/19.
Penulis : Janri Ginting