Korsa MAPAN / Masyarakat Adat Pancasila

Korsa MAPAN / Masyarakat Adat Pancasila

Suara Pembaca-Koran Buruh.

Peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) yang berlintasan di 11 wilayah Indonesia 9 Maret 2016 yang bertepatan Tahun Baru Saka 1938 dan Tahun Baru Batak "Artia Sipaha Sada" adalah keberkahan bagi warga negara bangsa Indonesia yang layak tidak sekedar dimaknai sebagai fenomena alam semesta.

Demikian pula terinspirasi peristiwa GMT itu, keberadaan daripada sila-sila Pancasila yang berperan "way of life" yang sudah mengakar berabad-abad silam sebagai jatidiri negara bangsa di wilayah indonesia d/h wilayah Nusantara ini.

Keberkahan berjatidiri Pancasila ini dapat ditandai juga secara istimewa dari pendapat penggali Pancasila 1 Juni 1945 sendiri, Bung Karno, yaitu bahwa Pancasila berkedudukan ideologis "hogere optrekking" atas berbagai "isme-isme" yang dikenali keberadaannya di dunia baik sebelum dan sejak saat kelahiran Pancasila tersebut.

Keberkahan itu ditandai juga oleh negarawan Rusia Gorbachev melalui Ruslan Abdulgani "Ruslan, someday, the most correct idea in the human life is Pancasila"
Keberkahan-keberkahan ini bijaknya dapat dibudayakan dalam tradisi yang mudah dicerna publik semisal bina sikap SOPAN (Sosialisme Pancasila bertumpu pada Keadilan Sosial berKetuhanan YME), bina perilaku NAPAN (Nasionalisme Pancasila yang berpangkal dari Persatuan Indonesia berKetuhanan YME) dan bina kelembagaan komunitas-komunitas berKorsa MAPAN (Masyarakat Adat Pancasila) guna perkokoh tekad kewargaan negara bangsa Indonesia mengantisipasi variasi Ancaman Hambatan Gangguan Tantangan multidimensional.

Jakarta, 9 Maret 2016


Pandji R Hadinoto, DHD45 Jakarta
KBP45 KelBes Pejoang45
Editor www.jakarta45.wordpress.com

Read 5203 times
back to top