Mojokerto, KoranBuruh | UB Projects Coordinator IndustriALL Indonesia menyelenggarakan Gender Training dengan penyampaian materi untuk menguatkan dan memberi wawasan kepada anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) khususnya perempuan, di hotel Ayola Sunrise Mojokerto, Senin, (09/07)

Acara yang dihadiri oleh 10 Federasi yang tergabung di dalam IndustriAll di wilayah Jawa Timur, dimulai dengan perkenalan masing–masing peserta.

Kemudian dilanjut dengan pemaparan pekerja perempuan dan Serikat Pekerja, body mapping & workplace mapping, dan kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja, oleh Indah Saptorini selaku projects koordinator IndustriAll Indonesia council.

Endang Wahyuningsih selaku Ketua Komite Perempuan IndustriAll yang juga Ketua Biro Perempuan DPP FSPKEP menyampaikan Pelatihan Gender ini bertujuan untuk memperkuat afiliasi IndustriALL dan SP/SB mengenai bagaimana hak dan kepentingan pekerja perempuan serta memperbaiki kualitas Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam perlindungan maternitas.

Menurutnya, masih banyak ditemukan pengambil cuti haid harus menggunakan surat dokter, bahkan lebih fatal lagi, pekerja perempuan harus menunjukkan darah haidnya ke petugas klinik perusahaan atau HRD perempuan. Ujarnya

Lebih lanjut bahwa pengambilan cuti hamil dan melahirkan 3 bulan yang flexible, diambil panjang setelah melahirkan, karena dianggap 1,5 bulan cuti setelah melahirkan belum cukup untuk pekerja perempuan bekerja kembali.

Diketahui dalam acara tersebut Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Jawa Timur, yang merupakan bagian dari afiliasi Industriall Global Union mengirimkan 7 peserta utusannya untuk mengikuti Training ini. (Toni/Biro Media FSP KEP)