Foto | Aliansi Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur saat melakukan aksi didepan Gedung Grahadi Surabaya Senin, (13/07) Foto | Aliansi Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur saat melakukan aksi didepan Gedung Grahadi Surabaya Senin, (13/07)

Tolak RUU Omnibus Law Ciker, Aliansi Getol Jawa Timur Lakukan Aksi Pemanasan Featured

Surabaya | Seluruh Aliansi Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur melakukan aksi pemanasan menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja didepan Gedung Grahadi Surabaya Senin, (13/07)

Aliansi yang terdiri dari berbagai element buruh, Rakyat dan Mahasiswa itu melakukan aksi untuk menyerukan penolakan terhadap RUU Omnibus Law yang rencananya akan ditetapkan pemerintah pada tanggal 18/07/2020 mendatang, selain itu aksi pada hari ini adalah bentuk persiapan dan seruan aksi yang nanti akan di gelar pada tanggal 16/07/2020 akan diikuti seluruh buruh, Ormas dan Mahasiswa diseluruh Jawa Timur.

Koordinator GETOL Jawa Timur Habibus Salihin merasa Geram terhadap pemerintah dan DPR RI yang menurutnya sampai dengan saat ini masih saja ngotot melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law. 

"Ditengah pandemi Covid 19 ini, seharusnya pemerintah dan DPR RI lebih fokus lagi dalam menangani wabah Covid 19 dari pada melakukan pembahasan RUU Omnibus Law yang jelas-jelas sangat melukai hati rakyat, Pemerintah dan DPR RI juga sangat tidak peka terhadap penderitaan yang dialami Rakyat dan buruh," kata Salihin

"Saat ini rakyat yang sedang berjuang untuk bertahan hidup menghadapi virus Covid 19 harus lebih diperhatikan, apalagi gelombang PHK yang terjadi di seluruh Indonesia saat ini sangatlah besar dan jelas-jelas sangat mengancam penghasilan Rakyat buruh.Belum lagi permasalahan-permasalahan lainya seperti THR yang belum diberikan, BPJS Kesehatan pekerja yang diputus," imbuhnya.

Apabila Pemerintah tetap ngotot menetapkan RUU Omnibus Law, maka seluruh Aliansi GETOL di Jawa Timur mengancam akan turun aksi kembali pada hari Kamis tanggal 16/07/2020 dengan jumlah massa aksi yang jauh lebih besar lagi yang akan melumpuhkan seluruh akses jalan Kota Surabaya dan ini akan jelas berdampak melumpuhkan perekonomian Jawa Timur, pungkasnya.(alf)

Read 1637 times
back to top