Foto | Azil Tan Koordinator Nasional Relawan Poros Benhil Foto | Azil Tan Koordinator Nasional Relawan Poros Benhil

Relawan 01 Poros Benhil" Lawan Delegitimasi Pemilu 2019" Featured

KBR Jakarta | Relawan 01 Poros Benhil menilai pengkultusan kepada sosok Prabowo sangat berbahaya buat keberlangsungan Indonesia. Penguasa dari masa ke masa seperti paranoid dan gamang memproses kasus-kasus hukum Prabowo. Kasus Penculikan Aktivis sampai sekarang dia tidak pernah diseret ke pengadilan.

Persekongkolan jahat kebohongan Ratna Sarumpaet tidak pernah dia dipanggil sebagai dalang yang bikin gaduh. Kasus penguasaan tanah rakyat secara ilegal sampai sekarang tidak tersentuh oleh hukum ditengah rakyat menjerit berharap mendapat keadilan.

Begitu juga, hal dilakukan sekarang pada kasus penghasutan, fitnah, penyebaran berita hoax dan upaya delegitimasi pemilu 2019 pun dibiarkan seperti orang jagoan di republik ini bisa berbuat sekehendak nafsunya.

"Polisi harus berani tegakan hukum ini, ujar Koordinator Umum Poros Benhil Aznil Tan".

Pemilu Pilpres 2019 seluruh Indonesia relatif telah berlangsung dengan lancar, tertib dan damai. Tingkat partisi pemilih 2019 sangat tinggi, yaitu berkisar antara 78% sampai 82%(Berdasarkan pada data quick count sejumlah lembaga survei). Dibandingkan pemilu sebelumnya, partisipasi pemilih Pilpres 2014 berdasarkan data yang dilansir KPU sebesar 69,58 persen dan 2009 sebesar 71,17 persen. Pemilu 2019 di luar negeri tingkat partisipasi pemilih membeludak diluar perkiraan, yaitu mencapai 65 persen.

Aznil Tan, menyampaikan, berdasarkan hal diatas maka PEMILU 2019 adalah PEMILU LEGITIMATE (PEMILU SAH). Pemilu 2019 sudah terselenggara secara terbuka, damai, tertib dan jurdil sesuai dengan hukum pemilu Indonesia serta dengan norma-norma diterima secara internasional.

Berdasarkan rilis semua lembaga Quick Count yang kredibel dan terdaftar resmi di KPU bahwa pasangan Capres Jokowi - Maaruf Amin berhasil memenangkan pemilihan presiden RI mengalahkan pasangan Prabowo - Sandi.

Aliansi relawan yang tergabung dalam Poros Benhil bersikap sebagai berikut:

1. Mengecam Calon Presiden Prabowo dan kroni-kroninya yang secara sistematis, struktural dan masif melakukan upaya mendelegitimasi pemilu 2019 dan memprovokasi pendukungnya untuk tidak mengakui hasil pemilu dengan tuduhan curang serta tindakan-tindakan tidak elok lainnya.

2. Ucapan terimakasih sedalam-dalam kepada anak bangsa Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri yang telah memilih pasangan Presiden dan Wakil Presiden Ir. H. Joko Widodo - Prof. KH. H Ma'aruf Amin untuk memimpin Indonesia Periode Tahun 2019-2024.

3. Mengapresiasi atas berlangsungnya pesta demokrasi dengan penuh keceriaan, persaudaraan, kerukunan dan kedamaian sebagai sesama anak bangsa Indonesia, meskipun perbedaan pilihan politik yang tajam antara satu dengan yang lainnya.

4. Ucapan terimakasih kepada KPU sampai ke Petugas KPPS serta Bawaslu sampai ke petugas Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa yang telah menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan pemilu 2019 dengan baik dan lancar serta jurdil.

5. Kami sebagai relawan Jokowi- Ma'aruf Amin menghormati dan tunduk pada proses penghitungan suara dan menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU sampai batas waktu tanggal 22 Mei 2019.

6. Menghimbau para relawan seluruh Indonesia mengadakan doa bersama untuk kedamaian Indonesia dan acara syukuran atas kemenangan Jokowi - Maaruf Amin secara sederhana tanpa menganggu ketertiban umum. Acara syukuran juga sekaligus sebagai terimakasih bangsa Indonesia pada Allah SWT telah selamat dari cengkeraman Orde Baru dan pihak-pihak yang ingin merubah dasar negara Indonesia.

7. Terimakasih relawan baik bergerak secara organisasi maupun individu dengan segala suka dukanya ikut melawan berita hoax dan fitnah serta menyakinkan rakyat untuk mempertahankan Jokowi melanjutkan kepemimpinannya menjadi Presiden Republik Indonesia kembali pada periode 2019 - 2024.

8. Memohon maaf kepada seluruh anak bangsa Indonesia jika ada sikap kami para relawan Jokowi - Ma'aruf yang tidak berkenan selama penyelenggaraan pemilu berlangsung.

"Saya lebih cenderung mengkanter isu BPN Prabowo - Sandi minta dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF ), Bahwa TPF pada pemicu 2019 yang dituntut oleh BPN itu mengada-ada dan tidak realistis".

Bangsa ini bukan bangsa tolol yang bisa ditolol-tololkan oleh propaganda kubu Prabowo yang tidak terima kekalahannya, tambahnya pada Media, Sabtu 27/04/19. [Red]

Read 1657 times
back to top